Jumat, 02 Maret 2012

My First Practice Exam (Kateterisasi)


Ini blogging pertama saya. Bertepatan juga dengan ujian praktik pertama sejak saya kuliah di Poltekkes Kemenkes Mataram. Tepatnya pada tanggal 29 Februari 2012. Yang diujikan adalah mata kuliah KDPK (Keterampilan Dasar Praktik Klinik), saya mendapatkan tugas untuk mempraktikkan pemasangan kateter.
Nah, saya di sini hanya ingin berbagi ilmu, berikut ini adalah daftar tilik pemasangan kateter yang sudah saya modifikasi agar lebih simple. Semoga bisa membantu teman-teman.
1.  Cek kebutuhan pasien sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Di sini, saya menangani pasien (wanita) yang mengalami kesulitan dalam BAK, karena merasakan sakit saat BAK.
2.   Persiapan alat
·       Kateter steril 1 buah
·       Vaselin/pelicin secukupnya
·       Bengkok 1 buah
·       Ember tempat sampah bersih 1 buah
·       Ember berisi larutan klorin 0,5 % 1 buah
·       Kapas DTT dalam kom tertutup secukupnya
·       Sarung tangan steril 1 pasang
·       Perlak dan alas 1 buah
·       Kain 1 buah
3.     Persiapkan alat dan ruangan yang dibutuhkan untuk melakukan pemasangan kateter.
4.     Cuci tangan dan keringkan.
5.   Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan, secara singkat dan jelas. Bila perlu, jelaskan tujuan dari tindakan yang dilakukan.
6.     Jaga privasi pasien, pasang sampiran, atau tutup semua pintu dan jendela yang terbuka.
7.  Mengatur posisi pasien, yaitu posisi dorsal recumbent. Lalu lepaskan pakaian bagian bawah pasien, gunakan kain untuk menutupi bagian yang tidak perlu dibuka.
8.     Pasang perlak dan alas di bawah bokong pasien.
9.     Gunakan sarung tangan steril.
10.  Lakukan vulva hygiene.
11.  Dekatkan bengkok dengan pasien.
12.  Pegang kateter dengan tangan dominan, tangan yang lain mengoleskan pelicin pada ujung kateter (2,5 – 5 cm).
13.  Pegang kateter ± 5cm dari ujung kateter dan letakkan ujung kateter yang lainnya pada bengkok.
14.  Buka labia mayora dan labia minora menggunakan tangan yang tidak dominan dengan cara melebarkan ibu jari dan jari telunjuk pada bagian atas vagina sampai terlihat orifisium uretra eksternum.
15.  Masukkan kateter secara perlahan dan hati-hati sambil mengingatkan pasien untuk tetap rileks, jika urine tampak mengalir keluar dari ujung kateter yang lain, hentikan dorongan.
16.  Biarkan urine keluar sampai tidak ada urine yang mengalir lagi.
17.  Bila urine sudah keluar semua, cabut kateter secara perlahan sambil menganjurkan pasien menarik nafas panjang.
18.  Rapikan pasien dan alat-alat.
19.  Lepaskan sarung tangan dan letakkan dalam ember yang berisi larutan klorin 0,5 %.
20.  Cuci tangan dan keringkan.
21.  Beritahu pasien bahwa seluruh tindakan telah selesai dilaksanakan, lalu permisi kepada pasien.
22.  Catat tindakan yang telah dilakukan.
That’s it daftar tilik untuk pemasangan kateter. Semoga bisa membantu teman-teman. Jangan sampai ada yang kelupaan saat praktik, fatal banget. Kemarin saya ada kelupaan 1 tindakan, huh. Tapi untung aja pengujinya baik, saya minta maaf dan minta diulang dari awal,  padahal saat itu saya sedang melakukan tindakan ke 11, hihihi..  Ujung-ujungnya, saya diberikan beberapa pertanyaan mengenai tindakan yang saya lakukan, Alhamdulillah bisa dijawab semua.
Good luck yah buat teman-teman yang sedang ujian praktik.